Senin, 09 Juli 2012

Kebebasan Internet diakui oleh PBB


Kebebasan untuk mengakses internet seringkali menimbulkan kontraversi. Kali ini muncul pihak yang 'pro' terhadap kebebasan berinternet, yakni PBB.

Kebebasan berinternet kini diakui oleh Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) sebagai salah satu hak azasi yang harus dihormati. Keputusan tersebut muncul setelah komisi hak azasi manusia PBB menyatakan bahwa hak online harus diperlakukan sama dengan hak offline.


Dikutip dari ZDNet, resolusi tak mengikat mengenai keputusan ini telah ditanda tangani oleh lebih dari 72 negara di dunia. Di antaranya antara lain adalah Inggris, Australia serta Inggris. Dalam resolusi tersebut tertulis bahwa setiap orang yang memiliki hak offline harus juga dilindungi secara online, termasuk di dalamnya adalah kebebasan untuk berekspresi yang dapat dilakukan melalui media apapun.

Selain itu, resolusi ini juga meminta kepada negara-negara di dunia untuk mempromosikan dan memberikan fasilitas akses internet kepada masyarakatnya. Tak hanya itu, negara juga harus memberikan perlindungan yang terbaik terkait hak online tersebut.

Cina yang terkenal sebagai negara dengan tingkan penyensoran online yang tinggi pun ternyata turut menandatangani resolusi PBB tersebut. Namun, karena resolusi ini adalah resolusi yang tak mengikat, maka negara tidak harus melakukan perubahan dalam pengawasan internet. Direktur Eksekutif Human Right Watch, Ken Roth mengatakan bahwa resolusi tak mengikat seperti resolusi hak online ini biasanya digunakan untuk mempublikasikan borok dari negara yang tak menegakkan resolusi ini.

CUkup menarik memang perihal resolusi ini. Terlebih ketika menilik kasus yang menjerat Kim Dotcom dengan situs Megaupload miliknya. Tak hanya itu, di Inggris, pemerintah juga baru saja memaksa para ISP untuk memblok akses ke situs The Pirate Bay.


Sumber: sidomi.com


Hotel dengan fasilitas iPhone




Ada yang unik nih, fasilitas telepon tentunya sudah menjadi keharusan dalam suatu kamar hotel. Tapi beda ceritanya dengan hotel yang satu ini, hotel ini mengganti layanan telepon dengan iPhone.


Hotel Opus di Vancouver, Kanada, mulai mengganti telepon lokal yang terletak di setiap kamar tamu dengan iPhone.

Pihak hotel berharap para tamunya, terutama yang berasal dari Amerika Serikat, akan dapat menggunakan iPhone dengan mudah dan tidak terkena biaya roaming internasional.

Ini artinya para tamu dapat membawa-bawa telepon genggam besutan Apple tersebut ke luar kamar selama mereka tercatat sebagai tamu hotel.

iPhone yang disediakan oleh Hotel Opus sudah diisi dengan berbagai nomor telepon penting untuk memudahkan para tamu jika mereka mengalami keadaan darurat.

Setelah para tamu check-out, memori di iPhone pun akan langsung dihapus.

Pemanfaatan teknologi seperti ini bukan pertama kalinya dilakukan oleh Hotel Opus. Sebelumnya, hotel ini tercatat sebagai hotel pertama di Kanada yang menyediakan iPad 2 berisi virtual concierge di setiap kamar tamu.

Hotel Indigo yang terletak di Inggris juga menggantikan Alkitab yang tersedia di setiap kamar dengan Kindle yang berisi e-book Alkitab.

Setelah beberapa salon di Jakarta seperti Toni&Guy yang meminjamkan iPad saat melayani para pelanggannya, kira-kira teknologi apa lagi yang akan dimanfaatkan untuk memanjakan para konsumen?


Source: sidomi.com

Yosli Tanuwijaya. Diberdayakan oleh Blogger.
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Yosli Tanuwijaya | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Premium Wordpress Themes